BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam
adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam semesta yang dapat dipergunakan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuknya bisa berwujud barang,
benda, fenomena, suasana, gas/udara, air dan lain sebainya. Alam semesta
diciptakan Tuhan yang Maha Esa dengan segala macam isinya untuk kelangsungan
dan kesejahteraan umat manusia. Alam semesta kaya akan sumber daya alam yang
dapat dipergunakan oleh manusia untuk kesejahteraan hidupnya, baik itu yang
sudah ditemukan maupun yang belum diketemukan. Namun demikian, tidak berarti
manusia tinggal menikmatinya begitu saja, manusia harus berusaha dan berfikir
untuk menemukan dan menggunakan sumber daya alam tersebut untuk kesejahteraan
hidupnya. Oleh karena itu manusia dianugerahi oleh Tuhan yang Maha Kuasa akal
dan pikiran yang dipergunakan untuk mengelola dan memanfaatkan alam semesta
sebaikbaiknya untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Pada jaman dahulu
manusia takut sekali sama api, api dianggap sebagai suatu benda yang
menakutkan, merusak, dan bisa membinasakan manusia. Namun dengan kemampuan akal
dan pikirannya, manusia bisa memanfaatkan dan mengelola api untuk berbagai
macam kepentingan manusia, mulai dari untuk penerangan, memasak, menghangatkan
dan sebagainya. Menurut Soerjani, dkk. (1987) sumberdaya alam ialah suatu
sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air, dan
perairan, biotis, udara dan ruang, mineral, bentang alam (land scape), panas
bumi, bumi, angin, pasang surut/air laut, termasuk diantaranya hutan.
Soeriatmadja (1981) menyatakan bahwa sumber alam dapat didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme hidup, populasi atau ekosistem
yang pengadaannya hingga ke tingkat yang optimum atau yang mencukupi, akan
meningkatkan daya pengubahan energi. Selanjutnya dinyatakan bahwa yang termasuk
kategori sumber alam adalah materi, energi, uang, waktu dan keanekaragaman.
Menurut Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, sumberdaya alam termasuk dalam kategori sumberdaya, yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas sumberdaya manusia, sumberdaya alam hayati,
sumberdaya non hayati dan sumberdaya alam buatan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Jenis-jenis Sumber Daya
Alam?
Jenis Sumber Daya Alam yang
memiliki nilai Prospek?
Bagaimana Mengelompokkan Sumber
Daya Alam Berdasarkan Ciri Tertentu?
C. Tujuan Masalah
Mengetahui Jenis-jenis Sumber
Daya Alam.
Mengetahui Kelompok Sumber Daya
Alam Berdasarkan Ciri Tertentu.
Mengetahui Kelebihan Dan
Kekurangan Sumber Daya Alam
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam yang Dapat
Diperbarui
Sumber daya alam yang
dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya oleh manusia. Artinya walaupun sumber daya alam tersebut
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, tetapi manusia dapat mengusahakan
kembali sumber daya tersebut, sehingga tidak khawatir habis, karena manusia
bisa memperbarui sumber daya alam tersebut.
Pemanfaatan sumber
daya alam jenis ini, walaupun dapat diperbarui, tidak berarti kita bisa
memanfaatkannya dengan sesuka hatinya, kita tetap harus hemat dan menjaga
kelestariannya agar tidak rusak dan cepat habis. Caranya dengan memanfaatkan
sumber daya alam tersebut sesuai dengan
kebutuhan kita (manusia). Selain itu juga bisa dilakukan dengan memelihara
jenis tanaman atau hewan tertentu yang jumlahnya semakin sedikit. Sebagaimana
diketahui pada saat ini banyak diketemukan adanya jenis-jenis tertentu dari hewan
dan tumbuhan yang sudah menjadi langka dan sulit untuk dijumpai.
Sumber daya alam yang
dapat diperbarui dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber
daya alam non-hayati. Sumber daya alam hayati berasal dari makluk hidup,
sedangkan sumber daya alam non-hayati bukan berasal dari makluk hidup.
a) Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam
hayati adalah sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara
lain hewan dan tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh,
bergerak, berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Apakah kalian
pernah mengetahui tumbuhan atau bunga Kantong Semar? Ini adalah salah satu
jenis tumbuhan yang bisa memakan serangga yang hinggap di kelopak bunga.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya
akan sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut
dengan paru-paru dunia.
1) Hewan
Hewan termasuk salah
satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat diperbarui.
Apakah kalian pernah menonton film Jurasic Park? Film ini bercerita tentang
hasil akal pemikiran manusia dalam upaya untuk memperbarui sumber daya alam
hayati yang telah punah beberapa tahun yang lalu. Hewan dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan peliharaan. Namun demikian kadang ada
orang yang mengelompokkan hewan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
kepentingannya, seperti hewan buas dan hewan jinak dan sebagainya.
Hewan liar adalah
hewan yang hidup secara liar di alam semesta secara bebas, mereka tumbuh,
bergerak, mencari makan dan berkembang biak sendiri tanpa bantuan manusia
secara langsung. Sebaliknya hewan peliharaan adalah hewan yang hidup secara
dalam lingkungan tertentu, tidak bebas, mereka tumbuh, bergerak, mencari makan
dan berkembang biak dengan bantuan manusia secara langsung maupun tidak
langsung.
Hewan peliharaan
dipelihara oleh manusia. Manusia memelihara hewan untuk berbagai macam
kepentingan, mulai dari hobi atau kesenangan, mencari keuntungan (sebagai salah
bentuk kegiatan ekonomi), dan melindungi agar tidak punah. Hewan peliharaan
yang dipelihara manusia sebagai kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan dengan cara diperjual belikan dikenal dengan hewan
ternak.
Jenis hewan yang
biasa diternakkan manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan besar,
hewan sedang dan unggas. Hewan besar meliputi, sapi, kerbau, kuda, gajah, dan
buaya. Sedangkan yang termasuk dalam hewan sedang antara lain kambing, domba,
kelinci, babi, kemudian yang termasuk unggas antara lain ayam, itik, bebek,
burung puyuh.
Selain hewan-hewan
tersebut, pada saat ini manusia juga beternak berbagai macam hewan khusus,
seperti berbagai macam jenis ikan, berbagai macam jenis burung, cacing hingga
jangkrik. Bahkan ada juga manusia yang beternak ular dan buaya. Indonesia
dikenal sebagai negara yang jenis hewan, bahkan di setiap wilayah dikenal
adanya hewan-hewan khas sehingga menjadi cirri khas dari wilayah tersebut,
misalnya pulau sumatera terkenal dengan harimau sumateranya, Jawa bagian barat
terkenal dengan badaknya, sedangkan Jawa bagian timur terkenal dengan
bantengnya, Kalimantan dikenal dengan orang utannya, Sulawesi dengan Anoa,
Papua dengan burung kasuari dan Nusa Tenggara dengan Komodonya. Berbagai macam
jenis hewan yang ada di Indonesia tersebut merupakan kekayaan yang tidak
ternilai hargainya. Oleh karena itu keberadaannya harus dipertahankan dan
dilindungi agar tidak punah. Berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan oleh
pemerintah Indonesia yang dibantu oleh masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat untuk memelihara, melindungi dan mengembangbiakan berbagai macam
jenis hewan tertentu. Bahkan diwujudkan dalam bentuk aturan perundang-undangan,
sehingga manusia tidak bisa secara gegabah membunuh hewan-hewan tersebut.
Adapun Jenis Hewan
termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Ada hewan atau binatang liar
dan hewan peliharaan, contohnya binatang liar antara lain gajah, harimau,
buaya, rusa beruang, kancil dan sebagainya. Contoh hewan ternak antara lain sapi,
kambing, ayam, itik kelinci dankerbau. Selain itu binatang liar dapat
berkembangbiak sendiri. Adapun hewan ternak sengaja dibudidayakan. Hewan ternak
dipelihara untuk mendatangkan penghasilan.
2) Tumbuhan
Tumbuhan termasuk
salah satu dari sumber daya alam hayati, dan termasuk dalam kategori dapat
diperbarui. Apakah kalian pernah melihat pameran bunga? Pernah melihat pohon
beringin yang ditanam dalam vas bunga? Apakah kalian pernah makan semangka
tanpa biji? Pernahkan kalian berpikir kalau semangka tanpa biji, lantas
menanamnya pakai apa? Itu semua adalah produk dari akal pemikiran manusia dalam
upaya untuk memperbarui dan mengembangbiakan sumber daya alam hayati
(tumbuhan). Tumbuhan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan dan
kesejahteraan manusia. Tumbuhan merupakan sumber makanan manusia, sehingga
dapat dikatakan karena tumbuhanlahmanusia bisa hidup dan berkembang biak. Oleh
karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa tanpa tumbuhan manusia tidak
dapat hidup. Coba kalian perhatikan, jenis tumbuhan apa saja yang kita konsumsi
setiap hari? Sumber daya alam hayati tumbuhan dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu hutan, lahan pertanian dan perkebunan.
a. Sumber Daya Alam Hutan
Hutan adalah sebuah
areal atau wilayah yang luas atau sangat luas, biasanya terletak di lereng
sebuah pegunungan (dataran tinggi) yang mempunyai ciri khas banyak ditumbuhi
berbagai macam pohon atau salah satu jenis pohon tertentu yang sangat padat.
Sumber daya hutan menghasilkan banyak barang untuk kepentingan kesejahteraan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung
keberadaan hutan membantu manusia untuk mendapatkan udara sejuk, bersih, segar
dan sehat serta berguna sebagai sumber air, peresapan air bersih dan sehat. Bilamana
tidak ada hutan maka kedua hal tersebut tidak mungkin dengan mudah kita
dapatkan.
Secara tidak langsung
hutan juga memberi manfaat sebagai tempat tinggal berbagai macam hewan. Mulai
dari hewan yang hidup di udara, pepohonan, di atas tanah maupun di dawah
permukaan tanah. Secara langsung hutan menghasilkan berbagai macam jenis kayu,
rotan, bunga, tanaman obat-obatan, dan damar. Ketiga barang ini sangat berguna
bagi manusia untuk membangun tempat tinggal, berbagai macam perabotan, dan
peralatan manusia. Bahkan pada saat ini berbagai macam kayu hasil hutan
tersebut telah memberi pendapatan yang sangat besar bagi Negara. Hutan juga
memberi manfaat bagi manusia dalam menyediakan berbagai macam tumbuhan yang
bisa diolah sedemikian rupa menjadi berbagai macam obat-obatan untuk kesehatan
manusia. Sebagaimana diketahui pada masyarakat yang tinggal di pinggir hutan,
pola pengobatan banyak tergantung pada tanam-tanaman yang tumbuh di hutan.
Selain menghasilkan berbagai macam kayu, tanaman obatobatan, hutan juga menghasilkan
berbagai macam bunga yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pada saat ini banyak
ditemukan berbagai macam spesies bunga yang berasal dari hutan di daerah
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Berdasarkan
penjelasan di atas, diketahui bahwa hutan mempunyai manfaat yang sangat besar
bagi manusia, oleh karena itu hutan harus dipelihara dan dikelaola
sebaik-baiknya agar bisa memberi manfaat bagi manusia. Karena, bilamana hutan
tidak dikelola dan dipelihara dengan baik oleh manusia, maka hutan bisa
menghadirkan bencana bagi kehidupan manusia. Kebijakan pemerintah Indonesia
dalam pengelolaan dan pemeliharaan hutan diwujudkan melalui berbagai macam
peraturan yang isinya tentang persyaratan yang harus dipenuhi olehmanusia untuk
menebang pohon di hutan, walaupun itu hanya untuk kepentingan bahan baker (kayu
bakar). Pemberian ijin atau hak kepada perusahaan tertentu untuk mengelola
hutan (HPH) adalah salah wujud kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengelola
dan memelihara hutan agar tidak terjadi perusakan dalam memanfaatkan hasil
hutan.
b. Sumber Daya Alam Hasil Pertanian
Pertanian adalah
sebuah areal atau wilayah yang luas, yang dengan sengaja ditanami oleh manusia
dengan tumbuhan tertentu, biasanya sejenis, dengan tujuan untuk diperdagangkan
dan serta untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam pertanian
biasanya terletak di daerah dataran rendah, walaupun tidak menutup kemungkinan
ada yang mengusahakan lahan pertanian di dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang
ditanam di lahan pertanian antara lain: padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran,
tomat, lombok, bunga, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut sengaja ditanam dan
dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil panen yang sebaik-baiknya. Hasil
panen sebagian dijual, sebagian dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
Pada saat ini
keterampilan manusia berkembang dengan pesat dalam bidang pertanian, tanaman
pertanian tidak lagi asal ditanam, tetapi dikelola sedemikian rupa melalui
pengadaan system irigasi yang baik dan lancer, pemilihan bibit unggul, hingga
pemberian pupuk dan pengobatan. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk
pertanian yang berkualitas dan jumlahnya banyak. Indonesia dikenal sebagai
negara agraris, artinya sebagian besar wilayah Indonesia dipergunakan untuk
lahan pertanian, atau sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di bidang
pertanian. Oleh karena itu jangan heran kalau kalian melakukan perjalanan
dengan naik kereta api, pasti akan melewati lahan pertanian yang luasnya
seperti tiada batas.
c. Sumber Daya Alam Hasil Perkebunan
Perkebunan adalah
sebuah areal atau wilayah yang dengan sengaja ditanami oleh manusia dengan
tumbuhan tertentu, biasanya tanaman sejenis, dibudidayakan dengan tujuan untuk
diperdagangkan serta untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam
perkebunan biasanya terletak di daerah antara dataran rendah dan dataran
tinggi. Jenis tumbuhan yang ditanam di lahan perkebunan antara lain: cokelat,
kelapa sawit, teh, apel, tembakau, kapas, cengkeh, tebu, bunga, dan sebagainya.
Tumbuhan tersebut sengaja ditanam dan dikelola dengan baik untuk mendapatkan
hasil panen yang sebaik-baiknya. Hasil panen sebagian dijual, sebagian
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada saat ini
keterampilan manusia berkembang dengan pesat dalam bidang perkebunan, tanaman
perkebunan tidak lagi asal ditanam, tetapi dikelola sedemikian rupa melalui
pengadaan system irigasi yang baik dan lancar, pemilihan bibit unggul, hingga
pemberian pupuk dan pengobatan. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produk perkebunan
yang berkualitas dan jumlahnya banyak.
Adapun jenis Tumbuhan hijau berperan sebagai produsen
karena mampu menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri dan makhluk hidup lain :
Tumbuhan merupakan
sumber daya nabati yang memiliki peran potensial, yaitu sebagai awal dari mata
rantai makanan. Secara umum, sumber daya alam nabati dapat dimanfaatkan untuk
beberapa hal berikut, yaiut;
1. Sumber makanan
(pangan). Beberapa kandungan di dalam tubuh tubuhan dapat dimanfaatkan, seperti
vitamin (sayur mayur dan aneka buah), karbohidrat (padi, ubi, dan jagung), dan
protein (kacang-kacangan).
2. Bahan baku
furnitur (perabotan rumah tangga). Kayu dari beberapa jenis pohon tertentu
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan perabot rumah tangga. Contoh:
kayu jati, rotan, daun dan batok kelapa.
3. Sumber bahan baku
sandang. COntoh: kipas, serat daun pisang, dan lainnya.
4. Bahan baku obat.
Jenis-jenis tanaman tertentu memiiki kandungan yang menurut penelitian dan
pengalaman turun-temurun berkhasiat untuk mengobati jenis penyakit tertentu.
Contoh: jahe merah, temulawak, kunyit, dan mahkota dewa.
5. Keperluan budi
daya. Jenis tanaman tertentu dibudidayakan sebagai tanaman industri dan
merupakan komoditas penting untuk ekspor. COntoh: kopi, vanila, teh, coklat,
dan karet.
6. Sebagai hiasan
(tanaman hias). Contoh: tanaman anggrek, anthumrium dan kamboja.
b) Sumber Daya Alam Non-Hayati
Sumber daya alam
non-hayati adalah sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi dan di bawah
permukaan bumi tetapi tidak hidup, antara lain tanah, udara dan air.
1) Tanah
Tanah adalah lapisan
bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang
hancur oleh proses alamiah. Bahan organik merupakan bahan sisa makluk hidup
yang telah mati. Tanah termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena
tanah terbentuk dari bahan-bahan sisa makluk hidup yang telah mati, seperti
dahan, daun, ranting, kotoran, pohon, hewan juga manusia yang diurai oleh
hewan-hewan kecil seperti rayap menjadi tanah. Tanah dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, namun untuk kesempatan ini dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tanah yang subur dan tanah yang tidak subur. Tanah yang subur banyak
dicari oleh manusia, karena bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam
keperluan, sebaliknya tanah yang tidak subur tidak bisa dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai macam keperluan.
Tanah memiliki
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, tanah dimanfaatkan oleh
manusia selain sebagai lokasi tempat tinggal, juga untuk menanam berbagai macam
tumbuhan yang berguna bagi manusia. Berbagai macam jenis tumbuhan yang ada di
hutan, pertanian, perkebunan membutuhkan tanah yang subur, bilamana tanahnya
tidak subur, maka tidak ada hutan, tidak ada lahan pertanian dan juga tidak ada
lahan perkebunan. Kesuburan tanah sangat tergantung kepada pola pengelolaan dan
pemanfaatan tanah oleh manusia. Bilamana manusia dalam memanfaatkan dan
mengelola tanah secara sembarangan, tidak cerdas, dan seenaknya sendiri maka
dapat mengakibatkan tanah tersebut menjadi tidak subur. Hal ini bisa dilihat
pada tanah-tanah pertanian dan perkebunan yang sekarang berubah menjadi padang
pasir.
2) Air
Air adalah suatu zat
yang terdiri dari zat hidrogen dan oksigen (H2O). Kita semua mengetahui apa itu
air, karena setiap hari kita tidak bisa melepaskan diri dari air, bahkan
disarankan dalam satu hari minimal kita harus minum air sebanyak 1 liter. Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia dan
makhluk hidup. Air adalah sumber kehidupan, tanpa air manusia dan makluk
lainnya akan mati. Pernahkah kalian mencoba untuk menanam tumbuhan dalam pot?
Perhatikan apa perbedaan antara tanaman dalam pot yang secara rutin disiram
dengan air dan yang tidak pernah disiram?. Demikian halnya dengan manusia, bila
tidak pernah disiram air? Oleh karena itu, kita sering mendengar manusia
mengalami musibah karena tidak memiliki air, atau bertengkar karena air. Sumber
daya air berasal sungai, danau dan laut. Namun air yang bersumber dari laut
rasanya asin, sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia. Sedangkan air yang
bisa dikonsumsi manusia adalah air tawar yang biasanya bersumber dari danau dan
sungai. Tetapi manusia dengan akal pikirannya sudah bisa memperoleh air tawar
tidak dari sungai dan danau, tetapi dari sumur yang digalinya, baik itu dalam
bentuk tradisional maupun sumur artesis yang mampu menggali tanah hingga
kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan bumi. Ketersediaan air di
suatu wilayah berkaitan dengan pergantian musim, yaitu musim penghujan dan
musim kemarau. Selain itu juga tergantung kepada kondisi permukaan tanah. Oleh
karena itu sering dijumpai ada wilayah yang sumber airnya sedikit dan ada
wilayah yang sumber airnya melimpah.
Pada saat musim
hujan, air hujan sebaiknya bisa diserap oleh tanah, disimpan didalamnya,
kemudian secara perlahan dan kecil mengalir menjadi air tanah yang selanjutnya
muncul sebagai sumber air atau mata air. Sumber air ini, bila bertemu dengan
sumber air lainnya mengalir menjadi sungai dan danau. Kondisi tersebut diatas
tidak selalu terjadi, karena adanya permukaan tanah yang tidak mendukung.
Permukaan tanah yang tertutup secara permanen, seperti jalan aspal, gedung,
halaman bersemen, dan sejenisnya tanahnya tidak dapat dapat menyerap air hujan,
sehingga air hujan langsung mengalir ke dalam selokan, got, dan bilamana got
buntu atau hujannya deras bisa mengakibatkan banjir. Hal ini banyak terjadi di
kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yang sering mengalami banjir kalau
musim hujan. Demikian halnya bila permukaan tanah tidak ada tanamannya, seperti
gunung gundul, padang pasir, dan sejenisnya air hujan juga tidak bisa terserap
dalam tanah akibatnya air hujan langsung mengalir dan terjadilah banjir.
Kondisi tersebut mengakibatkan ketersediaan air dalam tanah menjadi tidak
terjaga, apalagi pada musim kemarau.
Air hujan bisa
tersimpan dalam tanah, bila permukaan tanah banyak ditumbuhan tanaman atau
pohon-pohonan. Tumbuhan hijau dan akar tanaman membantu permukaan tanah untuk
menyerap air hujan masuk ke dalam tanah, tersimpan di dalam tanah dan menjadi
air tanah. Air tanah inilah yang selanjutnya akan mengairi sumur dan mata air.
Dengan demikian ketersediaan air tawar terjaga, terutama di musim kemarau.
Tumbuhan hijau dan akar tanaman selain bisa membantu permukaan tanah dalam
menyerap air, juga membantu permukaan untuk mencegah terjadinya erosi, yaitu
pengikisan tanah oleh air hujan.
3) Udara
Udara termasuk salah
satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Caranya melalui kegiatan
fotosintesis pada tumbuhan. Bilamana permukaan tanah banyak ditumbuhi tanaman,
maka udara bersih dan sehat banyak diperoleh di daerah tersebut, demikian
halnya sebaliknya. Hal ini dikarenakan tumbuhan menghasilkan udara bersih.
Permukaan tanah yang
gersang, tidak ada tumbuhan, hanya ada gedung-gedung dan pabrik hanya
menghasilkan asap dan debu, maka udara yang ada di wilayah tersebut tidak
bersih dan menyehatkan. Udara dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai
kepentingan, tetapi yang pokok adalah dipergunakan untuk pernapasan, membantu
proses metabolisme tubuh, sehingga bahan makanan bisa diolah menjadi energi.
Selain itu manusia memanfaatkan udara untuk berbagai kepentingan, antara lain
sebagai jalur penerbangan pesawat terbang, saluran komunikasi melalui satelit
atau antena, sumber tenaga gerak seperti dalam perahu layar nelayan atau kincir
angin sebagai sumber tenaga listrik yang banyak dilakukan di Belanda. Selain
itu udara juga dimanfaatkan oleh manusia untuk kegiatan rekreasi dan olahraga,
seperti terjun paying, gantole, terbang laying, main laying-layang, main
pesawatpesawatan dari kertas, dan sebagainya.
2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat
Diperbaharui
Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus
akan habis dan tidak dapat diusahakan kembali keberadaannya oleh manusia.
Manusia tidak bisa membuat atau memperbanyak keberadaan sumber daya alam jenis
ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia hanya bisa melakukan
daur ulang terhadap sumber dayalam tersebut. Artinya manusia hanya bisa
mengolah kembali bahan yang telah dipakai sehingga bisa dipergunakan atau
dimanfaatkan kembali. Contoh besi, manusia tidak bisa membuat besi, tetapi
mengolah kembali besai yang tidak terpakai menjadi benda yang diperlukan manusia.
Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah berbagai macam
barang tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas-perak, dan batu bara dan
lain sebagainya. Minyak bumi yang kita ambil dari dalam bumi dan dipergunakan
untuk bahan bakar (kendaraan, penerangan maupun memasak) oleh manusia suatu
saat bisahabis, seperti sekarang ini sudah mulai berkurang. Oleh karena itu
harga minyak bumi yang dipergunakan sebagai bahan bakar semakin hari semakin
mahal. Berdasarkan kondisi tersebut, diharapkan manusia memanfaatkan sumber
daya alam jenis ini secara hati-hati, hemat, dan menjaga kelestariannya.
Caranya dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut sesuai dengan kebutuhan
kita (manusia) dan tidak berlebih-lebihan.
a) Minyak Bumi
Minyak bumi adalah
sumber daya alam yang dipergunakan manusia sebagai bahan bakar, biasa dikenal
dengan istilah BBM (bahan bakar minyak). Minyak bumi merupakan bahan baku utama
dalam pembuatan BBM seperti minyak tanah, solar, bensin atau premium, avtur,
pertamak dan sebagainya. Bahan bakar minyak ini dipergunakan manusia untuk
menggerakkan bernagai macam mesin dan kendaraan bermotor, mulai dari pesawat
terbang hingga sepeda motor. Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan
jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun. Akibat adanya tekanan
permukaan tanah di bumi serta pengaruh suhu di bumi berubah menjadi cairan
pekat yang disebut minyak bumi. Oleh karena itu letak minyak bumi ada di
kedalaman berpuluhpuluh meter dari permukaan tanah, bahkan kadang juga letaknya
di bawah laut, dan manusia harus menggali untuk mengambilnya.
b) Batu Bara
Batubara adalah
sumber daya alam yang dipergunakan manusia sebagai bahan bakar untuk
kepentingan rumah tangga dan industri. Berbeda dengan minyak bumi, walaupun
sama-sama dipergunakan sebagai bahan bakar, batubara dipergunakan manusia untuk
bahan bakar rumah tangga dan industri, sedangkan minyak bumi dipergunakan
manusia sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin dan peralatan bermotor.
Batubara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjutajuta tahun yang
lalu. Akibat adanya pengaruh alam dan cuaca tumbuhan yang telah mati tersebut
berubah menjadi arang dan batu. Oleh karena itu letak batu bara tidak berada di
kedalaman yang jaraknya berpuluh-puluh meter dari permukaan tanah seperti
minyak bumi, tetapi ada di permukaan bumi, dan manusia harus menggali untuk
mengambilnya, walaupun tidak perlu terlalu dalam.
c) Emas dan Perak
Emas dan perak adalah
batu mulia yang dipergunakan manusia untuk perhiasan dan berbagai macam
asesoris. Emas bentuknya sangat khas, warnanya kuning mengkilat dan nampak
indah, sedangkan perak warnanya putih mengkilat. Selain sebagai perhiasan dan
asesoris, emas dipergunakan manusia sebagai acuan atau alat dalam kegiatan
transaksi perdagangan. Pada jaman dahulu, sering emas dipergunakan untuk
berbagai macam bentuk transaksi perdagangan. Alam Indonesia kaya akan sumber
daya alam emas dan perak, bilamana kalian perhatikan pada sebuah peta
Indonesia, maka dapat diketahui daerah-daerah yang alamnya menghasilkan emas
dan perak. Pertambangan emas dan perak di wilayah Indonesia dilakukan oleh
negara dan pihak swasta, namun demikian tidak sedikit penduduk di sekitar
wilayah tersbut yang menggali atau menambang emas secara individual dan
tradisional.
d) Besi
Besi merupakan bahan
endapandan logam yang berwarna putih. Besi berasal dari bahan yang bercampur
dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi berasal dari biji besi yang diambil
oleh manusia melalui kegiatan penambangan. Kemudian biji besi tadi diolah manusia
menjadi potongan atau lempengan besi seperti yang dikehendaki manusia. Besi
dipergunakan manusia untuk berbagai macam kepentingan, mulai dari sebagai bahan
dalam membuat berbagai macam peralatan rumah tangga, kendaraan, dan bangunan.
B. Mengelompokkan SDA
Secara ekonomi
dikatakan bahwa sumberdaya alam itu nilainya tidak tertentu. Misalnya sampai
pada tahun 1930, daerah pedalaman Liberia hanya sedikit yang mengetahui, dan
belum mempunyai nilai sebagai sumber-sumber alam, tetapi sekarang daerah itu
merupakan daerah bijih besi yang terbaik. Bahan bauksit di Afrika Barat, minyak
di Aljazair dan Nigeria baru tampak sebagai daerah yang kaya setelah adanya
transportasi ke daerah-daerah tersebut. Hutan kita di Kalimantan baru
benar-benar sebagai sumber alam sejak tahun 1970-an. Di pantai Selatan antara
Cilacap dan pantai Parangtritis tersimpan deposit pasir besi yang semula tidak
diketahui dan baru dimanfaatkan mulai tahun 1970. Bahkan pada saat ini banyak
orang yang berlomba-lomba membeli bunga anggrek dengan harga jutaan rupiah,
padahal di hutan-hutan.
Kalimantan dan Papua,
tanaman tersebut berserakan. Sumberdaya alam tidak saja meliputi jumlah
bahan-bahan yang ada menunggu untuk diolah dan digunakan, tetapi sumberdaya
alam itu sendiri juga dinamis dan berubah-ubah sifatnya. Mengenai banyak atau
tidaknya nilai sumberdaya alam, adalah tergantung pada waktu dan tempat,
tingkat teknik dan penemuan-penemuan baru, sikap manusianya terhadap sumberdaya
tersebut, perubahan-perubahan dalam selera baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Perubahan-perubahan dalam variabel ini menyebabkan negara itu akan
lebih baik atau lebih buruk (dalam arti sumberdaya alamnya) meskipun jumlah
fisik dari sumberdaya alam tersebut tidak berubah.
Berdasarkan
kemampuannya untuk memperbarui diri sesudah mengalami suatu gangguan, maka
sumberdaya alam dibagi ke dalam dua golongan, yaitu: (1) sumberdaya alam yang
dapat memperbarui diri; dan (2) sumberdaya alam yang tak dapat memperbarui
diri. Sumberdaya alam yang tak dapat memperbarui diri seperti mineral, minyak
bumi, gas bumi dan lain-lain merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi
negara, khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Sumberdaya alam yang
dapat memperbarui diri sangat menentukan kelangsungan suatu pembangunan, oleh
karena itu, pengelolaannya harus sangat diperhatikan.
Selain pembagian
berdasarkan kemampuan untuk memperbaharui diri, sumberdaya alam juga dapat
digolongkan berdasarkan potensi penggunaannya, yaitu:
Sumberdaya alam
penghasil energi; misalnya: air, matahari, arus laut, gas bumi, minyak bumi,
batu bara, angin dan biotik/tumbuhan;
Sumberdaya alam
penghasil bahan baku; misalnya: mineral, gas bumi, biotis, perairan, tanah dan
sebagainya; dan
Sumberdaya alam lingkungan hidup;
misalnya: udara dan ruang, perairan, landscape dan sebagainya.
Menurut Undang-Undang RI No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, sumberdaya alam dibagi ke
dalam sumberdaya hayati misalnya biotika baik hewan maupun tumbuhan, sedangkan
sumberdaya alam non hayati seperti tanah, udara, air, dan lain-lain.
Penggolongan sumberdaya alam dapat juga berdasarkan ketersediaannya dalam ruang
dan waktu yaitu sebagai berikut.
Sumberdaya alam yang
tersedia pada satu saat dan suatu tempat. Sumberdaya alam seperti ini sangat
langka misalny buah kemang yang terdapat di Bogor dan Palembang. Jika dikultur
maka perlu dikondisikan seperti di daerah asal dan lingkungan sangat merupakan
faktor pembatas.
Sumberdaya alam yang
tersedia pada satu saat di area yang luas. Sumberdaya alam seperti ini biasanya
memerlukan musim kawin sehingga produksinya musiman. Produksi akan melimpah
walaupun dalam waktu yang singkat.
Sumberdaya alam yang
tersedia pada satu tempat dalam jangka waktu lama di areal yang luas.. Sebagai
contoh adalah buah apel yang hanya dapat tumbuh dengan baik di suatu tempat
tertentu dan tersedia dalam jangka yang lama. Sumber daya alam yang ada di atas
permukaan bumi maupun yang ada di bawah permukaan bumi, baik yang sudah
ditemukan oleh manusia maupun yang belum ditemukan, baik yang sudah diketahui
manfaatnya bagi kehidupan manusia ataupun yangbelum diketahui, pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbaruai dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Namun demikian
manusia juga membuat berbagai macam pengelompokkan terhadap sumber daya alam
yang ada di permukaan ataupun di bawah permukaan bumi, misalnya dengan sebutan
barang tambang, hasil pertanian, hasil perternakan, hasil hutan, sumber daya
laut dan sebagainya.
C.
Kelebihan Dan Kekurangan Sumber Daya Alam, Dan Upaya Pelestarian ( Termasuk
Kelebihan Dan Kekurangan )
*
Kelebihan ( Pada Keanekaragaman Hayati )
Keanekaragaman hayati telah
berkontribusi dalam banyak cara untuk pengembangan budaya manusia, dan, pada
gilirannya, masyarakat manusia telah memainkan peran utama dalam membentuk
keanekaragaman alam pada tingkat genetik, spesies, dan ekologi.
Ada empat alasan sering dikutip
dalam literatur untuk manfaat keanekaragaman hayati.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
-
Manfaat ekologi keanekaragaman
hayati
Semua spesies menyediakan beberapa
jenis fungsi ekosistem. Mereka dapat menangkap dan menyimpan energi,
menghasilkan bahan organik, menguraikan bahan organik, membantu siklus air dan
nutrisi ke seluruh ekosistem, mengendalikan erosi atau hama, memperbaiki gas
atmosfer, atau membantu mengatur iklim.
Manfaat ekologi keanekaragaman
hayati
Ekosistem juga menyediakan berbagai
dukungan produksi, seperti kesuburan tanah, penyerbuk tanaman, predator,
dekomposisi limbah, dan sebagainya, dan layanan, seperti pemurnian udara dan
air, stabilisasi dan moderasi iklim, penurunan banjir, kekeringan, dan bencana
lingkungan lainnya.
-
Fungsi ini penting untuk fungsi
ekosistem dan kelangsungan hidup manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa
ekosistem yang lebih beragam lebih mampu menahan tekanan lingkungan dan
akibatnya lebih produktif. Hilangnya spesies demikian cenderung mengurangi
kemampuan sistem untuk mempertahankan dirinya atau untuk pulih dari kerusakan
atau gangguan. Sama seperti spesies dengan keragaman genetik yang tinggi, suatu
ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang tinggi mungkin memiliki kesempatan
lebih besar untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dengan kata lain,
semakin banyak spesies yang terdiri dari suatu ekosistem, semakin stabil
ekosistem adalah mungkin. Mekanisme yang mendasari efek ini sangat kompleks dan
diperebutkan. Namun, hal itu telah menjadi jelas bahwa ada efek nyata ekologis
keanekaragaman hayati.
-
Peran ekonomi keanekaragaman hayati
Untuk
semua manusia, keanekaragaman hayati pertama sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari. Salah satu bagian penting dari keanekaragaman hayati adalah
“keanekaragaman tanaman,” yang juga disebut agrobiodiversitas.
agrobiodiversitas
Kebanyakan orang melihat
keanekaragaman hayati sebagai reservoir sumber daya yang harus menjadi dasar
rumusan untuk pembuatan makanan, farmasi, dan produk kosmetik. Konsep
pengelolaan sumber daya hayati mungkin menjelaskan sebagian besar kekhawatiran
hilangnya sumber daya yang terkait dengan erosi keanekaragaman hayati. Namun,
itu juga merupakan asal dari konflik baru berurusan dengan aturan pembagian dan
perampasan sumber daya alam.
Beberapa komoditas ekonomi yang
penting yang memasok keanekaragaman hayati bagi umat manusia adalah:
·
Makanan: tanaman, peternakan,
kehutanan, dan ikan;
·
Obat: spesies tanaman liar telah
digunakan untuk tujuan pengobatan sejak sebelum awal sejarah yang tercatat.
Misalnya, kina berasal dari pohon kina (digunakan untuk mengobati malaria),
digitalis dari tanaman foxglove (masalah jantung kronis), dan morfin dari
tanaman poppy (penghilang rasa sakit). Menurut National Cancer Institute, lebih
dari 70 persen dari obat anti-kanker yang menjanjikan berasal dari tanaman di
hutan hujan tropis. Hewan juga mungkin memainkan peran, khususnya dalam
penelitian. Diperkirakan bahwa dari 250.000 spesies yang dikenal, hanya 5.000
telah diteliti untuk kemungkinan aplikasi medis.
·
Industri: misalnya, serat untuk
pakaian, kayu untuk tempat tinggal dan kehangatan. Keanekaragaman hayati dapat
menjadi sumber energi (seperti biomassa). Produk industri lainnya adalah
minyak, pelumas, parfum, wewangian, pewarna, kertas, lilin, karet, lateks,
resin, racun, dan gabus, yang semuanya dapat berasal dari berbagai spesies
tanaman. Pasokan dari asal hewan termasuk wol, sutra, bulu, kulit, pelumas, dan
lilin. Hewan juga dapat digunakan sebagai modus transportasi.
·
Pariwisata dan rekreasi:
keanekaragaman hayati merupakan sumber kekayaan ekonomis bagi banyak daerah,
seperti banyak taman dan hutan, di mana alam liar dan hewan merupakan sumber
keindahan dan sukacita bagi banyak orang. Ekowisata, khususnya, adalah kegiatan
rekreasi di luar ruangan tumbuh.
Ekologi dan lingkungan adalah yang
pertama untuk bersikeras pada aspek ekonomi perlindungan keanekaragaman hayati.
Dengan demikian, EO Wilson menulis pada tahun 1992 bahwa keanekaragaman hayati
merupakan salah satu hartamu lebih besar dari planet ini, meskipun beberapa
mengenalinya seperti itu.
Estimasi nilai keanekaragaman hayati
adalah prasyarat untuk setiap diskusi tentang distribusi kekayaan
keanekaragaman hayati. Nilai ini dapat dibagi menjadi nilai guna (langsung
seperti pariwisata maupun tidak langsung seperti penyerbukan) dan
non-penggunaan atau nilai intrinsik.
Jika sumber daya hayati merupakan
kepentingan ekologis bagi masyarakat, nilai ekonomi mereka juga meningkat.
Produk baru dikembangkan karena bioteknologi, dan pasar baru yang diciptakan.
Bagi masyarakat, keanekaragaman hayati juga merupakan bidang kegiatan dan
keuntungan. Hal ini membutuhkan setup manajemen yang tepat untuk menentukan
bagaimana sumber daya tersebut akan digunakan. Sebagian besar spesies belum
dievaluasi untuk kepentingan ekonomi mereka saat ini atau masa depan.
-
Manfaat Ilmiah keanekaragaman hayati
Secara ilmiah, keanekaragaman hayati
adalah penting karena setiap spesies dapat memberikan para ilmuwan beberapa
petunjuk mengenai bagaimana kehidupan berevolusi dan akan terus berkembang di
bumi. Selain itu, keanekaragaman hayati membantu ilmuwan memahami bagaimana
fungsi kehidupan dan peran masing-masing spesies dalam mempertahankan
ekosistem.
Manfaat Ilmiah keanekaragaman hayati
-
Peran Etika keanekaragaman hayati
Ada komponen etis untuk
keanekaragaman hayati jika manusia menganggap bahwa spesies lain memiliki hak
intrinsik untuk ada. Ecophilosophies seperti ekologi yang mendalam menyatakan
bahwa pengakuan hak intrinsik ini membuatnya yang salah secara moral untuk
secara sukarela menyebabkan kepunahan. Tingkat keanekaragaman hayati merupakan
indikator yang baik dari keadaan hubungan kita dengan makhluk hidup lainnya.
Keanekaragaman hayati juga merupakan bagian dari warisan spiritual banyak
budaya ‘.
-
Nilai keanekaragaman hayati
Selain manfaat, keanekaragaman
hayati juga mempunyai nilai. Nilai-nilai keanekaragaman hayati tercantum
berikut ini.
Nilai ekonomis
Keanekaragaman hayati dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa untuk industri),
misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perebunan.
Nilai biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai
biologis atau penunjang kehidupan bagi mahluk hidup termausk manusia. Sebagai
contoh tumbuhan menghasilakn gas Oksigen (O2) pada proses
fotosintesis dan oksdasi diperlukan mahluk hidup untuk pernapasan. Tumbuhan juga
menghasilkan bahan organik, misalnya biji, buah dan umbi. Bahan organik
tersebut berguna sebagai bahan makanan mahluk hidup.
Hewan dapat dijadikan sumber bahan
makanan dan sandang bagi manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan
organik menjadi anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain.
nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah
(plasma benih).
Nilai ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan
komponen ekosistem yang sangat penting misalnya, hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi
bumi.
·
Hutan merupakan paru-paru bumi.
Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan karbon dioksida (CO2)
di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah
efek rumah kaca.
·
Hutan dan menjaga kesetabilan iklim
global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembapan udara.
Nilai sosial budaya
Aspek sosial budaya masyarakat
dengan aturan yang khas, dapat menjaga kelesatarian keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai pariwisata, disamping untuk
mempertahankan tradisi. Keanekaragaman hayati juga dapat menjadi inspirasi
manusia, contohnya sayap burung menjadi inspirasi kapal terbang dan kicau
burung menjadi inspirasi musik.
-
Konflik antara Manusia dengan Orang
Utan di Perkebuman Kelapa Sawit
Permintaan global untuk minyak
kelapa sawit melonjak dan tahun ke tahun. UNEP (United Nations
Environment Programme) melaporkan bahwa perkebunan kelapa sawit
merupakan faktor utama perusakan hutan tropis di Malaysia dan Indonesia.
Pengalihan fungsi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit berdampak pada penurunan drastis jumlah satwa penghuni
hutan, termasuk orang utan, dalam beberapa tahun terakhir. UNEP mengategorikan
orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) berada dalam status
bahaya (jumlahnya saat ini sekitar 57.000 ekor), artinya risiko kepunahan bisa
terjadi dalam waktu dekat. Sementara orang utan Sumatra (Pongo abelii) dikategorikan
kritis (jumlahnya saat ini sekitar 6.600 ekor), artinya risiko kepunahannya
sangat tinggi.
Orang utan yang kehilangan habitat
dan sumber makanan akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit,
kemudian mencari makan di kawasan perkebunan. Kehadirannya sering dianggap hama
karena orang utan memakan buah sawit muda. Banyak penduduk yang dibayar oleh
perusahaan perkebunan untuk membunuh orang utan yang merusak lahannya. Menurut
pusat perlindungan orang utan, setidaknya 1.500 orang utan mati di tahun 2006
akibat serangan yang disengaja oleh pekerja perkebunan dan kehilangan habitat
akibat perluasan perkebunan kelapa sawit.
WWF (World Wildlife Fund) Indonesia
mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya konservasi orang utan.
Sebagai salah satu upayanya, WWF Indonesia meluncurkan program “Sahabat
Orang Utan” sebagai wadah bagi masyarakat luas yang memiliki
kepedulian terhadap kelestarian orang utan dan ingin berkontribusi secara
langsung dalam upaya penyelamatan satwa tersebut.
·
Kekurangan
KERUSAKAN
SUMBER DAYA ALAM
Ketersediaan sumber daya alam di
permukaan bumi sangat beragam dan penyebaran tidak merata. Ada sumber daya alam
yang melimpah ruah dan ada pula yang jumlahnya terbatas atau sangat sedikit.
Bahkan ada yang sekali diambil akan habis.
Bila terjadi ketidakseimbangan
antara jumlah penduduk dan persediaan sumber daya alam, maka lingkungan hidup bisa berubah.
Perubahan sebagai akibat kegiatan manusia hasilnya bisa baik, bisa juga buruk.Contoh
perubahan lingkungan ke arah yang buruk adalah pencemaran lingkungan (
pencemaran udara, air, dan tanah ), pembukaan hutan, dan permasalahan di bidang
sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam diakibatkan oleh pengelolaan tanpa perhitungan.
-
Upaya Pelestarian ( Termasuk
Kelebihan Dan Kekurangan )
Kegiatan Konservasi
sumber daya alam hayati merupakan upaya pengelolaan sumber daya alam hayati
dengan memperhitungkan kelangsungan dan tetap memelihara serta meningkatkan
kualitasnya.
Tujuan melakukan
konservasi tersebut adalah untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber
daya alam dan keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu kehidupan manusia.
Ada tiga strategi yang digunakan
untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu :
-
Perlindungan
sistem penyangga kehidupan;
-
Pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya;
-
Pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Proses perlindungan,
pengawetan dapat dilakukan di kawasan konservasi, taman hutan raya, dan taman
wisata alam; mengingat kawasan konservasi itu adalah kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.
Perlindungan Sistem
Penyangga Perlindungan sistem penyangga ini dimaksudkan untuk memelihara proses
ekologi yang dapat menunjang kelangsungan dan mutu kehidupan, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
a. Konservasi In-Situ (Kelebihan
dan Kelemahannya)
Konservasi in-situ
merupakan upaya pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar di dalam kawasan suaka
alam yang dilakukan dengan jalan membiarkan agar populasinya tetap seimbang
menurut proses alami di habitatnya. Sampai saat ini telah ditetapkan ada enam
jenis kawasan yang dipergunakan sebagai kawasan konservasi in-stu, yaitu
kawasan konservasi, taman wisata alam, taman hutan raya, cagar alam, suaka
margasatwa, dan taman buru.
Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, maka
pengelolaan di dalam habitatnya dapat dilakukan dalam bentuk identifikasi,
inventarisasi, pemantauan habitat dan populasinya, penyelamatan jenis,
pengkajian, penelitian dan pengembangan. Upaya konservasi in-situ ini dikatakan
paling efektif, karena perlindungan dilakukan di dalam habitat aslinya,
sehingga tidak diperlukan lagi proses adaptasi bagi kehidupan dari jenis
tumbuhan dan satwa liar tersebut ke tempat yang baru .
Namun demikian, suatu
kelemahan akan terjadi jika suatu jenis yang dikonservasi secara in-situ
tersebut memiliki penyebaran yang sempit; kemudian tanpa diketahui terjadi
perubahan habitat, maka akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
jenis tersebut; begitu pula jika di daerah tersebut terjadi bencana atau
kebakaran, niscaya seluruh jenis yang terdapat di dalamnya akan terancam musnah
dan tidak ada yang dapat dicadangkan lagi. Oleh karena itu, selain upaya
konservasi in-situ perlu dilengkapi dengan upaya konservasi ex-situ.
b. Konservasi Ex-Situ (Kelebihan
dan Kelemahannya)
Upaya konservasi
ex-situ merupakan upaya pengawetan jenis di luar kawasan yang dilakukan dengan
menjaga dan mengembangbiakan jenis tumbuhan dan satwa liar. Tempat yang cocok
untuk melakukan kegiatan tersebut misalnya di kebun binatang, kebun raya,
arboretum, dan taman safari. Kegiatan konservasi ex-situ ini dilakukan adalah
untuk menghindarkan adanya kepunahan suatu jenis. Hal ini perlu dilakukan
mengingat terjadinya berbagai tekanan terhadap populasi maupun habitatnya.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis
Tumbuhan dan Satwa Liar, maka pengelolaan jenis di luar habitatnya dapat
dilakukan dalam bentuk pemeliharaan, pengembangbiakan, pengkajian, penelitian,
pengembangan rehabilitasi satwa, penyelamatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
Untuk melakukan
kegiatan konservasi ex-situ berbagai persyarataan yang perlu dipenuhi, yaitu:
tersedianya tempat yang cukup luas, aman dan nyaman, memenuhi standart
kesehatan tumbuhan dan satwa, serta mempunyai tenaga ahli dalam bidang medis
dan pemeliharaan. Begitu pula kalau ingin melakukan perkembangbiakan jenis di
luar habitatnya, maka persyaratan yang perlu dipenuhi yaitu: dapat menjaga
kemurnian jenis dan keanekaragaman genetik, dapat melakukan penandaan dan
sertifikasi, serta dapat membuat buku daftar silsilah.
Ada berbagai
kelebihan dan kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan konservasi ex-situ.
Kelebihannya antara lain dapat mencegah kepunahan lokal pada berbagai jenis
tumbuhan akibat adanya bencana alam dan kegiatan manusia, dapat dipakai untuk
arena perkenalan berbagai jenis tumbuhan dan wisata alam bagi masyarakat luas,
berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang
berkaitan dalam kegiatan budidaya jenis hewan dan tumbuhan; sedangkan
kelemahannya antara lain, konservasi ex-situ memerlukan kegiatan eksplorasi dan
penelitian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan adalah untuk melihat adanya
kecocokan terhadap daerah atau lokasi sebelum kegiatan tersebut dilakukan; di
samping itu pada kegiatan ini dibutuhkan pula dana yang cukup besar, serta
tersedianya tenaga ahli dan orang yang berpengalaman.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Jenis-jenis Sumber Daya Alam,
yaitu :
Sumber daya alam yang
dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya oleh manusia. Sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat
dikelompokkan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non-hayati.
Sumber daya alam hayati berasal dari makluk hidup, sedangkan sumber daya alam
non-hayati bukan berasal dari makluk hidup.
Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus
akan habis dan tidak dapat diusahakan kembali keberadaannya oleh manusia.
Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah berbagai macam
barang tambang seperti minyak bumi, gas alam, emas-perak, dan batu bara dan
lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Geografi, SMA Kelas
XI, Katino dan Dedi. Penerbit CV. Haka MJ. KTSP 2006
Geografi, SMA Kelas
XI, Rini. Penerbit CV. Haka MJ. KTSP 2006
Diposkan oleh
Karuniayeni Susilowaty di Jumat, April 02, 2010
( kerusakan sumber daya alam )
Label:
IPS
Sutidja,
Trim. Hutan dan Kelestarian Lingkungan
Hidup. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 1991.
Reksohadiprodjo,
Sukanto, Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Energi. Yogyakarta: Penerbit BPFE, 1988.